Abstrak Risiko Hasil Kehamilan Berbahaya pada Wanita CKD

Kasus CKD semakin lazim terjadi pada kehamilan seorang ibu. Dalam Kajian Observasi Torino-Cagliari (TOCOS), kami menguji apakah risiko hasil kehamilan berbahaya terkait dengan CKD dengan cara membandingkan hasil kehamilan 504 kehamilan wanita dengan CKD dengan hasil kehamilan 836 kehamilan risiko rendah pada wanita tanpa CKD.

Kehamilan Berbahaya

Kemunculan kasus hipertensi, proteinuria (>1 g/d), penyakit sistemik, dan tahapan CKD dinilai secara mendasar. Hasil berikut ini dikaji: operasi cesar, persalinan prematur, dan persalinan prematur dini; small for gestatonial age (SGA); membutuhkan neonatal intensive care (NICU); permulaan baru hipertensi; permulaan baru/penggandaan proteinuria; pergantian tahapan CKD; hasil kombinasi “umum” (persalinan prematur, NICU, SGA); dan hasil kombinasi “berat” (persalinan prematur dini, NICU, SGA).

Risiko hasil kehamilan yang berbahaya meningkat melalui beberapa tahapan (tahapan 1 vs. tahapan 4-5: hasil kombinasi “umum” 34,1% vs. 90.00%; hasil kombinasi “berat”, 21,4% vs. 80%; P<0,001). Pada wanita dengan CKD tahap 1, persalinan diasosiasikan dengan hipertensi dasar (Odd Ratio, 3,42; 95% confidence interval [95% CI], 1,87 hingga 6,21), penyakit sistemik (OR, 3,13; 95% CI, 1,51 hingga 6,50), dan proteinuria (OR, 3,69; 95% CI, 1,63 hingga 8,36).

Namun, tahap 1 CKD masihlah berasosiasi dengan hasil kehamilan berbahaya (hasil kombinasi umum) pada wanita tanpa adanya hipertensi dasar, proteinuria, atau pun penyakit sistemik (OR, 1,88; 95% CI, 1,27 hingga 2,79). Risiko kematian intrauterine tidak berbeda antara pasien dan kontrol. Hasil dari kajian prospektif ini menunjukkan “risiko dasar” pada hasil kehamilan berbahaya terkait dengan CKD.

Jasa translate, proofreading, turnitin, dan parafrase
Tanya Admin
Tanya admin.
Dian Translation
Hai, Kakak.
Butuh jasa translate, proofreading, Turnitin, atau parafrase?
Chat di sini ya!